Pages

Thursday, June 16, 2016

Mengenal Lebih Dekat Pekerjaan Engraver atau Pelukis Mata Uang



Apakah anda pernah mendengar kata "Engraver" mungkin itu kata yang baru atau terdengar asing bagi anda. engraver atau pengukir gambar adalah salah satu profesi yang sudah sangat langka di Indonesia. Dan pada era yang sudah sangat canggih ini mungkin orang yang menyandang profesi tersebut sudah bisa dihitung dengan jari.

Pekerjaan seorang engraver bukanlah pekerjaan mudah karena membutuhkan
ketelitian dan kesabaran yang cukup dikarenakan pekerjaan seorang pelukis mata uang kertas juga merupakan salah satu pengaman mata uang. Gambar yang dihasilkan dalam sebuah mata uang kertas harus gambar yang realis dengan garis-garis yang rumit. sehingga perlu dibuat serumit mungkin namun tetap menghasilkan gambar yang realistis.

Proses pembuatan yang menghabiskan waktu berbulan-bulan tersebut tidak mudah, seorang engraver harus mengukir pelat baja dengan alat ukir khusus berujung mirip huruf V, komposisi gambar seperti gelap terang, bayangan, hingga lukisan tersebut berdimensi dibedakan dengan ukiran-ukiran garis pada pelat baja tersebut. Proses ini tidak boleh salah sedikitpun, karena jika ada kesalahan berarti master cetakan itu rusak dan harus mengulang lagi proses engrave itu dari awal.

Contoh seorang engraver atau pengukir gambar pada pembuatan gambar mata uang kertas yang dicetak oleh Perum Peruri, membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 4-7 bulan untuk menyelesaikan 1 lukisan mata uang. 




  • Beberapa uang kertas pecahan Rp 1.000 gambar tokoh pahlawan 
  • Sisingamangaraja XII tahun 1987
  • Seri Presiden Soeharto tersenyum,
  • Emisi Rp 50.000 tahun 1985.
  • Rusa Cervus Timorensis pecahan Rp 500 tahun 1988
  • Gunung Anak Krakatau Rp 100 tahun 1991
  • Tokoh pahlawan pendidikan nasional Ki Hajar Dewantoro Rp 20.000 tahun 1998
  • Kapitan Pattimura Rp 1.000 tahun 2001
  • Tuanku Imam Bonjol Rp 5.000 tahun 2001
  • Otto Iskandar Di Nata pecahan Rp 20.000 tahun 2004
  • I Gusti Ngurah Rai Rp 50.000 tahun 2009

Beberapa gambar cetakan mata uang dari Pak Mujirun Pria asli Melikan Kidul, Bantulyang mengawali sebagai seorang engraver ketika lulus Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) di Yogyakarta tahun 1979. Dia langsung direkrut oleh Peruri (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia-red). Saat itu Peruri datang langsung ke sekolah dan mencari lulusan yang akan dididik menjadi seorang engraver.

Apakah sekarang anda tertarik menjadi seorang Engraver?

0 comments:

Post a Comment